Minggu, 17 Oktober 2010

CORONG RESIRKULASI


Dalam pelaksanaan pembenihan, sistem corong resirkulasi ini sangat berperan sekali terhadap penetasan telur yang telah dipijahkan, adapun telur yang telah dipijahkan pada wadah pemijahan dipindahkan ke dalam corong sirkulasi. Adapun fungsi dari sistem corong resirkulasi ini adalah :
- media corong adalah wadah tempat telur, pada media ini terjadi pengadukan telur kerena adanya sirkulasi air,    dan sebagai pelimpahan dari air yang masuk.
- Paralon saringan corong, dipasang di dalam wadah corong yang berfungsi sebagai saringan untuk mencegah           keluarnya telur ke paralon air buang, sekaligus berfungsi sebagai kontrol volume air corong.
- Aerasi, untuk menambah kandungan oksigen terlarut dan sekaligus berfungsi untuk membantu pengadukan air dalam corong.
- Paralon air buang, berfungsi sebagai pelimpahan air dalam corong yang mengalir ke bak penampungan yang dilengkapi dengan saringan air (filter air).
- Saringan air, berfungsi sebagai penyaring kotoran dari pelimpahan air corong.
- Bak penampungan air, berfungsi sebagai penampungan air yang selanjutnya akan dipompakan ke dalam drum kontrol.
- Pompa air, berfungsi untuk memompakan air dari bak penampungan ke drum kontrol.
-Drum kontrol, berfungsi sebagai pengontrol air untuk sirkulasi dan menjaga tersedotnya larva melalui pipa air masuk pada saat arus listrik padam/ mati.
Setelah telur ditetaskan didalam corong penetasan, maka perawatan larva dilakukan didalam bak yang terbuat dari papan yang dilapisi plastik.  Dengan pemanfaatan sistem corong resirkulasi dalam upaya rekayasa teknologi pembenihan ikan lokal ini, maka tingkat penetasan (hatching rate) yang dihasilkan dari sistem corong resirkulasi ini rata-rata 95% dari jumlah telur yang dipijahkan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem corong resirkulasi ini sangat efektif digunakan dalam penetasan ikan-ikan lokal.

(Website bpmpkb.kuansing.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar